Radang Usus Buntu, Ini Penyebab, Gejala dan Kapan Harus Ke Dokter

Radang Usus Buntu, Ini Penyebab, Gejala dan Kapan Harus Ke Dokter

Posted by RS Krakatau Medika Cilegon

Reviewed by dr Rahmat Hidayat, Sp.B

Cilegon, 13 Februari 2025


Apendiksitis atau radang usus buntu adalah suatu kondisi akibat adanya peradangan pada usus buntu (apendiks).


Usus buntu merupakan organ yang berbentuk kantong kecil yang berukuran 5–10 cm. Organ ini terletak pada bagian awal usus besar yang terletak di bagian kanan bawah perut.


Apendiksitis terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan terjadinya sumbatan pada rongga apendiks, akibatnya bakteri berkembang dengan cepat sehingga organ apendiks meradang, bengkak bahkan bernanah, dan jika dibiarkan akan menimbulkan berbagai macam komplikasi.


Apendiksitis memiliki gejala khas seperti :

1. Nyeri Perut kanan bawah yang dapat berpindah

2. Mual dan Muntah 

3. Hilang Nafsu Makan 

4. Demam


Mengenali tanda-tanda awal apendiksitis sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi, seperti pecahnya usus buntu (perporasi).


Diagnosis Apendiksitis

Pemeriksaan penyakit usus buntu dapat dilakukan dengan cara:

1. Pemeriksaan fisik, salah satunya dengan menekan area perut yang terasa nyeri.

2. Pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium, USG perut dan pemeriksaan CT Scan apabila diperlukan.


TataLaksana

Pengobatan penyakit usus buntu adalah dengan tindakan operatif/operasi yang disesuaikan dengan tingkat keparahan.

Setelah ditegakkan diagnosis radang usus buntu (apendiksitis), dokter akan merekomendasikan tindakan operasi baik konvensional maupun minimal invasif.


Konvensional

Tindakan operasi konvensional merupakan pengangkatan usus buntu yang dapat dilakukan dengan :

a. Apendektomi 

Apendektomi dilakukan dengan membedah perut bagian kanan bawah sepanjang 5-10 cm dan mengangkat usus buntu. 


b. Laparatomi (bedah terbuka) jika terjadi perporasi.

Bedah terbuka ini dianjurkan untuk penyakit usus buntu yang infeksinya telah menyebar keluar usus buntu, atau jika usus buntu sudah bernanah (abses).


Minimal Invasif

Merupakan tindakan operasi pengangkatan usus buntu dengan menggunakan alat khusus atau laparoskopi yang dilakukan dengan membuat beberapa sayatan sebesar 1 cm di perut. Melalui sayatan tersebut, dokter akan memasukkan alat bedah khusus untuk mengangkat usus buntu.


Komplikasi

Apendiksitis dapat menyebabkan komplikasi serius jika usus buntu pecah, sebab kondisi ini dapat menyebabkan kotoran dan bakteri tumpah ke dalam rongga perut sehingga menyebabkan infeksi, perlengketan dan peradangan.


Kapan harus ke dokter?

Jika ada keluhan seperti gejala khas diatas segera periksa dan konsultasikan kepada dokter spesialis bedah di RS Krakatau Medika Cilegon. Penegakan diagnosa yang cepat dan penanganan yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi serius.

Hubungi Layanan Klinik VIP kami